Minggu, 29 Desember 2013

BAHKAN UNTUK CEMBURU PUN AKU TAK MAMPU



Aku mengenal keluarga itu sejak kecil. Panggil saja namanya Pak Bambang dan Bu Dewi. Mereka adalah keluarga paling kaya di lingkungan kami. Seingatku, waktu aku kecil, rumah itu adalah salah satu dari sedikit rumah yang memiliki televisi. Waktu kecil, aku sering nonton TV di rumah itu maklum orang tuaku masih menganggap televisi tidak terlalu penting, daripada buat beli televisi mending uangnya untuk biaya sekolah anak-anak plus agar anak-anak lebih banyak belajar daripada nonton TV.  Saat penayangan miniseri Friday 13th tiap malam Jum’at,  rumah keluarga itu penuh sesak oleh anak-anak kecil sampai remaja yang tertantang untuk lihat film horor terkenal tahun 1980-an itu.  

Aku tidak tahu konflik apa sebenarnya yang terjadi dalam keluarga itu, semasa kecil aku sering melihat Bu Dewi dengan penuh emosi dan air mata melempar semua barang-barang keluar rumah. Setelah aku SMP, aku mulai paham. Pak Bambang yang bekerja sebagai aparatur Kelurahan sering memiliki ‘selir’ kalau tidak boleh dikatakan selingkuhan. Selalu gonta-ganti perempuan. Dan itu berlangsung hingga aku bekerja. Sungguh bukan waktu yang singkat. Menurut pengakuan Bu Dewi, sepanjang pernikahannya, Pak Bambang selalu memiliki perempuan lain selain dirinya dan selalu berganti-ganti.

Kalau ditelusuri, Bu Dewi-lah yang menjadi sumber kekayaan keluarga itu, karena orang tuanya tuan tanah dan memiliki sawah berpuluh-puluh hektar yang kemudian diwariskannya pada perempuan manis itu. Sementara Pak Bambang hanya berprofesi sebagai aparat Kelurahan yang dibayar dengan tanah bengkok (sawah milik Pemerintah) yang berhak mengelola selama menjabat sebagai aparatur. Jadi tanpa gaji bulanan. Namun memang prestise di masyarakat berbeda. Aparat seolah memiliki derajat yang lebih tinggi.

Selama kurun waktu puluhan tahun itu dengan puluhan wanita simpanan, Pak Bambang telah menguras harta yang tidak sedikit, dan Bu Dewi hanya mampu menangis. Suatu ketika Bu Dewi curhat pada  ibuku sambil menangis.
“Dia baru saja menjual sawah karena Nita simpanannya minta dibelikan perhiasan yang banyak”
“Bu, mengapa diam saja diperlakukan seperti itu?” protes ibuku.
Dan alasan Bu Dewi membuatku tercengang.
“Aku sangat mencintainya. Aku sadar, aku semakin tua, tidak bisa memuaskan hasratnya. Tapi aku yakin hatinya masih untukku. Dia akan tetap kembali padaku. Dari semua petualangannya itu tidak ada yang bisa memahami dia selain aku. Makanya ia tidak pernah berhenti pada satu wanita, karena wanita-wanita itu tidak ada yang bisa menentramkan batinnya. Pada wanita-wanita itu ia hanya mendapatkan kepuasan sesaat, tapi padakulah ia peroleh ketenangan jiwa. Satu keyakinanku, suatu hari nanti dia akan insyaf dan menangis di kakiku setelah puas dengan petualangannya. Hanya akulah wanita terbaik dalam hidupnya.”
Ibuku yang masih tidak bisa menerima jawabannya mengejarnya dengan kalimat lain.
“Tapi Bu, kalau Bu Dewi diam saja, akan semakin semena-mena Pak Bambang sama Ibu.”
“Aku sudah pernah mengungkapkannya. Tapi dia yang sedang mabuk kepayang pada ledhek (perempuan penari Jawa pada sebuah pertunjukan tayub)  itu mengancam meninggalkanku. Kalau dipikir, secara materi aku menang, karena semua harta adalah milikku, tapi bagaimana hidupnya tanpa aku. Dan bagaimana anak-anak tanpa ayah. Rasanya untuk cemburupun aku tak mampu. Semua demi anak-anak.”
Meskipun sedikit geram karena kaumku diperlakukan seperti itu, aku hanya bisa mengelus dada. Memang kekuatan cinta teramat dasyat, saking dasyatnya, disakiti berkali-kali pun akan tetap tegar dan tetap setia menunggu.
Setelah menikah aku dan keluargaku pindah rumah, dan tidak tahu kabar mereka lagi. Dengar-dengar Pak Bambang telah insyaf dan menyudahi petualangannya, mungkin ia ingin bertobat dari gelimang dosa yang ternyata tidak bisa membuat hatinya tenang dan bahagia. Karena sesungguhnya kebahagiaan cinta yang hakiki adalah ketika cinta berada dalam naungan ridho-Nya dan tidak keluar dari jalan-Nya yang lurus. (TULISAN INI DIIKUTKAN KUIS GA A MIRACLE OF TOUCH)







Yuhuu! Akhirnya ketemu juga kita di quiz GA novel A Miracle of Touch :)
Sebelumnya simak dulu yang berikut ini ya :

"Ada banyak kisah nyata tentang keajaiban cinta di sekeliling kita, tentang cinta seorang suami pada istri yang mengalami kecacatan mental, tentang cinta seorang pengemis yang sanggup menembus kobaran api demi menyelamatkan kucing-kucing yang terperangkap di dalam gedung,  tentang kasih sayang seekor hewan pada majikannya yang sudah tiada hingga ia sanggup menziarahi makam majikannya setiap hari, dan lain sebagainya.


Kamu, atau orang yang kamu kenal, punya pengalaman menyentuh tentang keajaiban cinta? Yuk, ikuti quiz GA berikut ini. Ini syarat-syaratnya :

  1. Follow akun twitter @RiawaniElyta dan @RianiKasih, juga dianjurkan untuk join blog ini
  2. Bagikan info tentang kuis ini di dinding FB atau timeline twittermu dengan menyertakan link info lomba dari blog ini, jangan lupa mensyen @RiawaniElyta dan @Gramedia
  3. Tuliskan kisah pengalamanmu atau orang yang kamu kenal tentang keajaiban cinta di blog atau catatan facebook, lalu cantumkan link-nya di kolom komentar di bawah ini dengan menyertakan nama akun twitter dan FB kamu.
  4. Panjang tulisan bebas, nggak harus yang muluk-muluk, yang sederhana tetapi menyentuh juga sangat diapresiasi. Jangan lupa gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ya :)
  5. Sertakan juga cover novel A Miracle of Touch dan alasanmu menginginkan novel ini. Supaya alasanmu lebih ciamik, kamu bisa baca terlebih dulu behind the scene novel ini disini atau cuplikan prolognya disini.
  6. Periode kuis adalah dari tanggal 10 Des - 31 Des 2013.
  7. 3 (tiga) orang pemenang.akan mendapatkan masing-masing 1 (satu) buah novel A Miracle of Touch (Pemenang Berbakat Novel Amore GPU 2012), 1 (satu) buah novel Hawa (Pemenang 2 Novel Amore GPU 2012) dan souvenir key holder Singapore.

Tuh, keren 'kan hadiah-hadiahnya? Selamat mengikuti :)

Salam hangat,
Riawani Elyta 

Selasa, 03 Desember 2013

Novelku yang baru terbit : Takbir Rindu di Istanbul

Sebelum bercerita panjang lebar, aku mau beri info tentang novel ini dulu yaa...



Judul               : Takbir Rindu di Istanbul
Penulis             : Pujia Achmad
Penerbit           : Puspa Populer, Grup Puspa Swara
Terbit               : Cetakan 1, Nopember 2013
Harga              : Rp. 55.000,-

Sinopsis           :
 Zaida bersiap mengubur harapannya belajar di Belanda ketika  pemuda saleh bernama Ilham datang meminangnya. Namun rencana pernikahannya  kandas hanya karena ia bukan hafizah, muslimah penghafal Al Qur’an. Kegagalan itulah yang kemudian mengantarkannya ke Sekolah Al Qur’an. Sayangnya, ia tidak lulus. Ia pun terpaksa  pergi ke Belanda dengan membawa luka hati.
Di Belanda, Zaida menemukan cinta. Namun kebahagiaan itu kembali goyah oleh kehadiran bos cantik yang jatuh hati pada suaminya, Salman. Bahkan membuat Salman menghilang. Di tengah situasi itu, takdir kembali mempertemukan  Zaida dengan  Ilham di Istanbul, yang  gundah karena istrinya, Hamidah, belum juga hamil. Akankah dawai asmara masa lalu yang tak sempat berdenting menemukan waktunya? Dapatkah impian Ilham bisa bersatu dengan Zaida menjadi kenyataan ?

Endorsenments :
'Nggak mau melewatkan satu kalimatpun. Rasanya ikut terbawa dalam setiap adegan. Kisah cinta yang sangat nyata. Jodoh itu rahasia Tuhan. Meski tak berjodoh, tetapi jika Tuhan berkehendak, ia tetap bisa berada di dekat kita. Kalau dijadikan film, saya siap jadi pemainnya' (Nina Septiani, The Winner of World Muslimah Beauty 2012)

'Recommended Book! Novel ini memiliki pesan moral yang meng-edukasi tanpa menggurui. Kisah cintanya sangat menyentuh. Bagi Anda yang mendambakan kisah novel romantis Islami, novel ini jawabannya' (Oki Setiana Dewi, Aktris Ketika Cinta Bertasbih)

'A must read book! Cinta tidak mengenal batas teritorial. Begitulah kiranya yang digambarkan dalam novel ini. Bila cinta didasari atas ridha-Nya, cinta akan menemukan jalannya yang indah' (Meyda Sefira, Aktris Ketika Cinta Bertasbih)