Ketika ada buku
baru tentang penantian jodoh, jujur aku sangat ingin membacanya, karena boleh
jadi itu adalah kegalauan yang pernah dirasakan hampir semua perempuan. Aku pun
merasakan kegalauan yang sama ketika pria yang kupikir dia adalah jodohku,
tiba-tiba melamar orang lain, setelah kami terlibat pembicaraan yang membuatnya
tersinggung. Sebelum aku tahu ia telah melamar orang lain karena marah padaku,
aku sudah sempat minta maaf. Dan dia
memaafkan. Tapi aku tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutku ketika dia bilang
dia telah melamar perempuan lain. Dia juga memperlihatkan foto gadis itu,
manis, tinggi, berjilbab. OK, lalu aku sadar dia memang bukan jodohku. Aku pun
kemudian berusaha melupakannya walaupun sangat shock.
Ternyata perjalanan berikutnya tidaklah mudah. Dia masih terus
menggangguku, dan mengatakan telah melakukan kesalahan dengan melamar orang
lain. Dia bilang di hatinya yang ada hanya aku, dia bahkan kesulitan
menggantikan posisiku di hatinya dengan perempuan calon istrinya itu. Oo…begitu
mudahnya bersilat lidah. ‘Lha memang apa yang kamu pikirkan ketika tiba-tiba
kamu melamarnya’, batinku. Dia memintaku membantunya agar bisa mencintai
perempuan itu. Gubraaakkk !!!. Aku yang marah dan sakit hati campur aduk menolak mentah-mentah
dan memilih pergi dari kehidupannya.
Rupanya dia juga pontang-panting berusaha melupakan aku. Dia bilang
sering menangis menjelang hari pernikahannya, harusnya perempuan yang
dinikahinya adalah aku, dan dia merasa sangat menderita. ‘Ya sudah jalan
hidupmu kali’, batinku jengkel. Pada H-1
pernikahannya, dia masih mencariku. Malam harinya dia datang ke rumahku padahal
esok pagi ia harus menikah dengan perempuan itu di luar kota. Untung ibuku yang
cerdas ‘menyembunyikanku’. Disuruhnya anak tetangga teman SMP-ku mengajakku
pergi ke rumah saudaranya di luar kota. Seminggu aku di sana dan tanpa boleh
membawa HP. Kemudian kusadari bahwa ibuku perempuan yang sangat matang dan tahu
apa yang harus dilakukannya agar anak gadisnya tidak diganggu laki-laki yang
sudah menikah. Belakangan kusadari bahwa apa yang dilakukan ibuku itu adalah
hal yang sangat tepat dan bukti sayangnya padaku.
Setelah kisahku dengan pemuda itu, beberapa pria datang dalam hidupku.
Dan diantara semuanya, ada dua pria yang begitu serius dan harus kupilih. Terus terang aku bingung karena masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Yang pertama, sebut saja Mas A. Dia tampan,
gagah, agamanya bagus, tapi dia tidak mau kuliah, dia hanya SMA. Alasannya
kalau kuliah dia harus bersedia dipindah oleh BUMN-nya ke seluruh Indonesia,
dan dia tidak mau pindah. Haduuhh..aku
aja pingin S-3 di LN (cita-cita) masa suamiku hanya SMA. Yang kedua, sebut saja
Mas B, bekerja di luar pulau (tapi ada kemungkinan pindah ke kotaku), orangnya
biasa saja, manis, agamanya bagus, dari keluarga taat beragama,
karier bagus dan tentu saja penghasilan juga bagus dengan latar belakang
pendidikan yang sama denganku, S1 dan ia ingin melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi. Meskipun aku cenderung
pada Mas B, tapi aku masih bingung menentukan pilihan, karena kita sesunguhnya
tidak tahu mana yang terbaik. Karena kebimbangan itu aku meminta ibu yang
memilih. Aku yakin naluri Ibu tidak salah. Sebagaimana rasa kasih sayang yang
pernah ditunjukkannya padaku sebelumnya.
Ketika Ibu berdoa dengan khusyuk untuk mendapatkan petunjuk terbaik dari
Allah SWT, dua orang itu datang ke rumah dalam rentang waktu yang tidak terlalu
lama. Sebelum Mas A datang, ibuku bermimpi Mas A memberi ibuku pepaya. Lalu
dibelah papaya itu, isinya di luar dugaan, kemenyan. Aku tidak tahu kaitan
mimpi ibuku dengan kondisi riil, tapi aku sempat merasakan rasa menggebu-gebu
yang tidak wajar. Ibu khawatir aku di-wiridi (dia berdzikir
khusus agar hatiku cenderung padanya). Dan pada malam sebelum Mas B datang ke
rumah, ibu bermimpi ada dua bulan dan dua matahari di atas rumahku. Begitulah,
aku percaya mimpi ibuku, dan Insya Allah dia pilihan terbaik sepanjang masa,
hehehe. Kami lalu menikah, dan kini kami dikarunia 3 buah hati yang lucu dan
imut. Kuakui, ibuku tidak salah pilih, laki-laki yang diikuti rembulan dan
matahari dalam mimpi Ibuku sekarang telah menjadi menantunya yang sangat
sholeh. Semoga kami senantiasa menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah. Aamiin.
(Tulisan ini diikutkan Give Away Novel Perjanjian yang kuat karya Leyla Hana : http://www.leylahana.blogspot.com/2014/01/giveaway-novel-perjanjian-yang-kuat.html ).
subhanallah, mbak pujia.... terharu saya bacanya.
BalasHapusTerima kasih Mbak Risa. Nggak tahu ya, ibu saya itu menurut saya indra keenamnya kuat sekali. Ada hal apapun saya selalu menanyakan pada beliau. Dan ketika beliau minta petunjuk pada Allah SWT seringnya dalam bentuk mimpi, dan lebih sering firasat itu terbukti. Percaya nggak Mb, pas ada bencana lumpur lapindo, ibu saya mimpi satu bulan sebelumnya. Di daerah sidoarjo dekat rumah saudara (kebetulan ada saudara yang tinggal di sidoarjo, tapi tidak termasuk daerah yang kena lumpur) ada ribuan pipa di dalam tanah meledak. Kami sempet berpikir, Ya Allah akan ada bencana apa. Dan tanda tanya itu terjawab setelah mendengar bencana itu satu bulan kemudian.
Hapuswih agak2 merinding bacanya hehe..
BalasHapusKisahnya mirip denganku, Mbaa.. itu lho yg ditinggal menikah :D Alhamdulillah, dapat yg lebih baik ya, Mba. Makasih dah ikut GA-ku :-)
BalasHapus